FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Konsentrasi Reaktan
Konsentrasi reaktan yang lebih tinggi menyababkan tingginya tumbukan efektif per satuan waktu, yang secara otomatis akan meningkatkan laju reaksi (kecuali dalam konsep orde reaksi nol). Secara sama, konsentrasi produk yang lebih tinggi akan menurunkan laju reaksi.Temperatur
Biasanya kenaikan temperatur diiringi dengan naiknya laju reaksi. Temperatur sangat mempengaruhi energi kinetik suatu sistem. Jadi semakin tinggi temperatur berimbas pada tingginya energi kinetik rata-rata molekul dan jumlah tumbukan antar molekul per satuan waktu menjadi lebih tinggi. Aturan umum untuk sebagian besar reaksi kimia adalah laju reaksi meningkat dua kali lipat dengan kenaikan suhu sebesar 10oC, walaupun tidak semuanya mengikuti aturan ini. Seteah temperatur mencapai titik tertentu, beberapa spesies kimia mengalami perubahan. Sebagai contoh adalah protein yang dapat terdenaturasi pada suhu tinggi.Medium
Laju reaksi kimia tergantung pada medium dimana reaksi berlangsung. Suatu reaksi kimia mungkin bisa berbeda jika dilakukan pada medium larutan organik, polar atau non polar, atau cair, padat, dan gas.Katalis dan Kompetitor
Katalis menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia dan meningkatkan laju reaksi. Katalis bekerja dengan meningkatkan frekuensi tumbukan antar reaktan, mengubah orientasi reaktan sehingga memperbanyak tumbukan efektif, menurunkan ikatan intermolekuler dengan antara molekul reaktan atau mendonorkan densitas elektron kepada reaktan. Adanya katalis membantu reaksi untuk berlangsung lebih cepat menuju kesetimbangan.Selain katalis, beberapa spesies kimia juga dapat mempengaruhi laju reaksi. Jumlah ion hidrogen (pH larutan) dapat mengubah laju reaksi. Zat kimia lain boleh jadi berkompetisi dengan reaktan atau mengubah orientasi, ikatan, densitas elektron, dsb, yang akhirnya menurunkan laju reaksi.
Sifat Alami Reaktan
Secara umum, reaksi anorganik berlangsung cepat dan spontan. Sedangkan reaksi organik berlangsung lambat. Reaksi anorganik melibatkan reaksi antara ion yang berlawanan muatan yang bisa langsung tarik menarik membentuk produkLAJU REAKSI
Pada sebuah reaksi kimia, baik yang terjadi di laboratorium maupun di
alam dipastikan melibatkan suatu laju. Kinetika kimia merupakan disiplin
ilmu yang salah satunya mempelajari laju reaksi dan mekanismenya.
Setiap reaksi kimia mengalami suatu laju yang terbatas di bawah pengaruh
suatu keadaan. Beberapa reaksi berlangsung sangat cepat dan juga ada
yang berjalan sangat lambat. Sebagai contoh, reaksi antara larutan perak
nitrat dengan natrium klorida berlangsung sangat spontan. Reaksi ionik
yang terjadi adalah sebagai berikut:
Berbeda dengan reaksi ionik, reaksi molekul berlangsung sangat lambat. Sebagai contoh adalah reaksi esterifikasi antara asam asetat dengan etanol membentuk etil asetat berikut ini:
Ketika reaksi berjalan, dapat dibandingkan kecepatan reaksi yang dipengaruhi oleh kondisi tertentu. Laju reaksi dihitung sebagai fungsi perubahan konsentrasi reaktan atau produk. Laju reaksi secara kuantitatif pertama kali diamati oleh L. Wilhemly pada tahun 1850 dengan mengamati reaksi hidrolisis sukrosa.
Laju reaksi di atas dapat dituliskan sebagai sebuah persamaan sebagai berikut:
Karena konsentrasi gas hidrogen berkurang, persamaan di atas akan bernilai negatif. Karena laju reaksi tidak dapat dituliskan dalam bilangan negatif, maka persamaanlah yang ditulis dengan menggunakan tanda negatif. Jadi, persamaan laju reaksi di atas dituliskan sebagai:
Ag+ + NO3- + Na+ + Cl- → AgCl + Na+ + NO3-
Berbeda dengan reaksi ionik, reaksi molekul berlangsung sangat lambat. Sebagai contoh adalah reaksi esterifikasi antara asam asetat dengan etanol membentuk etil asetat berikut ini:
CH3COOH + C2H5OH → CH3COOC2H5 + H2O
Ketika reaksi berjalan, dapat dibandingkan kecepatan reaksi yang dipengaruhi oleh kondisi tertentu. Laju reaksi dihitung sebagai fungsi perubahan konsentrasi reaktan atau produk. Laju reaksi secara kuantitatif pertama kali diamati oleh L. Wilhemly pada tahun 1850 dengan mengamati reaksi hidrolisis sukrosa.
Pengertian Laju Reaksi
Untuk mengetahui definisi laju reaksi, perhatikan reaksi berikut ini:
H2 + I2 → 2 HI
Ketika hidrogen dan iodin direaksikan, molekul-molekul dengan energi
kinetik yang cukup akan bertumbukan disertai dengan pembentukan asam
iodida. Seiring berjalannya waktu, konsentrasi hidrogen dan iodin akan
berkurang dan konsentrasi asam iodida bertambah. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pengertian laju reaksi adalah perubahan konsentrasi
reaktan atau produk per satuan waktu.Laju reaksi di atas dapat dituliskan sebagai sebuah persamaan sebagai berikut:
Laju = Δ[H2] / Δt
Karena konsentrasi gas hidrogen berkurang, persamaan di atas akan bernilai negatif. Karena laju reaksi tidak dapat dituliskan dalam bilangan negatif, maka persamaanlah yang ditulis dengan menggunakan tanda negatif. Jadi, persamaan laju reaksi di atas dituliskan sebagai:
- Δ[H2] / Δt = - Δ[I2] / Δt = 1/2 Δ[HI] / Δt
Satuan Laju Reaksi
Laju reaksi mempunyai satuan konsentrasi dibagi waktu. Maka yang paling mudah untuk satuan laju reaksi adalah M/detik.Konstanta Laju Reaksi
Pada suhu tetap, laju reaksi tergantung pada konsentrasi reaktan. Hubungan yang pasti antara konsentrasi dan laju reaksi ditentukan dengan mengukur laju reaksi dengan perbedaan konsentrasi awal reaktan. Maka dapat disimpulkan bahwa laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan.ENTROPI
Entropi
Entropi berbeda dengan energi. Walaupun dengan sekilas namanya hampir
sama, namun keduanya mempunyai konsep yang jauh berbeda. Temperatur dan
energi dalam dapat dihubungkan dengan hukum kedua temodinamika.
S adalah entropi
k adalah tetapan Boltzmann
W adalah jumlah mikrostat
ΔS = ΔQT
ΔS = Cln t2t1
dU=TdS–PdV
Di sini dq/T mempunyai perubahan kalor yang sangat kecil pada temperatur T yang diberikan.
Pengertian Entropi
Rudolf Clausius membuat teori entropi berdasarkan sifat termodinamika. Jika total energi dihitung tidak dapat digunakan dalam beberapa proses seperti termodinamika, maka konsep entropi dapat dipakai. Kecenderungan sistem atau reaksi untuk berproses ke arah tertentu disebut entropi sistem. Dengan kata lain, entropi merupakan derajat ketidakteraturan atau keacakan suatu sistem.Persamaan Entropi
Beberapa persamaan antropi adalah:
S = k log W
Dimana S adalah entropi
k adalah tetapan Boltzmann
W adalah jumlah mikrostat
Dimana
S adalah entropi
S adalah entropi
Q adalah kalor
Satuan Entropi
Satuan internasional untuk entropi adalah Joule per Kelvin (J/K). Pokok dari satuan ini adalah energi dibagi dengan temperatur.Entropi Molar
Entropi molar adalah entropi yang dihitung dari satu mol suatu zat. Entropi molar pada dasarnya diukur pada kondisi standar, dengan simbol S°. Satuan entropi molar adalah Joule per Kelvin per mol. Jika dipertimbangkan dengan hukum ketiga termodinamika, maka kristal murni suatu senyawa dapat mempunyai entropi nol.
S°= ∑Nk=1 ∫ dqT dT
Di sini dq/T mempunyai perubahan kalor yang sangat kecil pada temperatur T yang diberikan.
Tabel Entropi Standar
Di bawah ini ada beberapa data entropi senyawa yang diukur pada STP, yaitu 25o C dan 101,3 kPa.| Senyawa | Smo /J K-1mol-1 |
Padat
| |
| C (intan) | 2,377 |
| C (grafit) | 5,74 |
Si
| 18,8 |
| Ge | 31,1 |
| Sn (abu-abu) | 44,1 |
| Pb | 64,8 |
| Li | 29,1 |
| Na | 51,2 |
| K | 64,2 |
| Rb | 69,5 |
| Cs | 85,2 |
| NaF | 51,5 |
| MgO | 26,9 |
| AlN | 20,2 |
| NaCl | 72,1 |
| KCl | 82,6 |
| Mg | 32,7 |
| Ag | 42,6 |
| I2 | 116,1 |
| MgH2 | 31,1 |
| AgN3 | 99,2 |
| Cairan | |
| Hg | 76,0 |
| Br2 | 152,2 |
| H2O | 69,9 |
| H2O2 | 109,6 |
| CH3OH | 126,8 |
| C2H5OH | 160,7 |
| C6H6 | 172,8 |
| BCl3 | 206,3 |
| Gas Monoatomik | |
| He | 126,0 |
| Ne | 146,2 |
| Ar | 154,8 |
| Kr | 164,0 |
| Xe | 169,6 |
| Gas Diatomik | |
| H2 | 130,7 |
| D2 | 145,0 |
| HCl | 186,9 |
| HBr | 198,7 |
| HI | 206,6 |
| N2 | 191,6 |
| O2 | 205,1 |
| F2 | 202,8 |
| Cl2 | 223,1 |
| Br2 | 245,5 |
| I2 | 260,7 |
| CO | 197,7 |
| Gas Triatomik | |
| H2O | 188,8 |
| NO2 | 240,1 |
| H2S | 205,8 |
| CO2 | 213,7 |
| SO2 | 248,2 |
| N2O | 219,9 |
| O3 | 238,9 |
| Gas Poliatomik ( > 3) | |
| CH4 | 186,3 |
C2H6
| 229,6 |
| C3H8 | 269,9 |
| C4H10 | 310,2 |
| C5H12 | 348,9 |
| C2H4 | 219,6 |
| N2O4 | 304,3 |
| B2H6 | 232,0 |
| BF3 | 254,0 |
| NH3 | 192,5 |
ENTALPI
Pengertian Entalpi
Sebenarnya penjelasan mengenai pengertian entalpi akan sangat mudah
dipahami jika menggunakan penerapan. Entalpi merupakan suatu kuantitas
termodinamika. Entalpi adalah jumlah kalor yang dimiliki sebuah zat yang
secara matematis, entalpi suatu sistem dinyatakan sebagai
dimana,
H adalah entalpi sistem.
U adalah energi dalam suatu sistem.
p adalah tekanan sistem / di sekeliling sistem.
V adalah volume sistem.
Perubahan entalpi seringkali sama dengan energi panas yang diserap atau dikeluarkan oleh sistem selama reaksi. Pada dasarnya entalpi dapat dihitung secara matematis ketika energi dari sistem telah diketahui.
Konversi satuan entalpi adalah sebagai berikut:
1 kal/gram = 4184 J/kg.
1 BTU/lbm = 2326 J/kg.
H = U + pV
dimana,
H adalah entalpi sistem.
U adalah energi dalam suatu sistem.
p adalah tekanan sistem / di sekeliling sistem.
V adalah volume sistem.
Perubahan entalpi seringkali sama dengan energi panas yang diserap atau dikeluarkan oleh sistem selama reaksi. Pada dasarnya entalpi dapat dihitung secara matematis ketika energi dari sistem telah diketahui.
Satuan Entalpi
Entalpi dinyatakan dalam bentuk energi per massa. Energi mempunyai satuan Joule (J) dan massa mempunyai satuan kilogram (kg). Dengan demikian, satuan entalpi adalah J/kg. Satuan entalpi yang lain adalah erg/gram; BTU/lbm; kal/gram; dsb.Konversi satuan entalpi adalah sebagai berikut:
1 kal/gram = 4184 J/kg.
1 BTU/lbm = 2326 J/kg.
Jenis-jenis Entalpi
Ada banyak sekali macam entalpi, namun yang sering digunakan adalah sebagai berikut:- Entalpi pembakaran
- Entalpi pembentukan
- Entalpi peruraian
- Entalpi pelarutan
- Entalpi penggabungan
- Entalpi penguapan
- Entalpi netralisasi
- Entalpi sublimasi
- Entalpi transisi
- Entalpi hidrasi
Nilai Entalpi
Entalpi Positif
Entalpi positif terjadi pada reaksi yang bersifat endotermik. Reaksi ini mengambil energi dari lingkungan. Energi yang diserap digunakan untuk membuat ikatan. Energi yang dibutuhkan untuk membentuk ikatan lebih besar daripada untuk memutus ikatan.Entalpi Negatif
Entalpi yang bernilai negatif mengindikasikan bahwa reaksi berlangsung secara eksotermik. Energi yang ada berasal dari reaksi yang berlangsung. Reaksi jenis ini membutuhkan lebih banyak energi untuk memutus ikatan daripada membentuk ikatan. Temperatur akan lebih tinggi sebagai hasil dari reaksi eksotermik.Entalpi Kisi
Ketika ion-ion dalam keadaan gas bereaksi satu dengan yang lainnya membentuk senyawa kemudian melepaskan entalpi atau mengubah nilai entalpi, itulah yang disebut entalpi kisi. Sebagai contoh adalah pembentukan NaCl yang biasanya melepaskan kalor ke lingkungan:
Na+ (g) + Cl - (g) ⇌ NaCl (s)
Tabel Entalpi
Di bawah ini adalah tabel yang berisi data entalpi beberapa hidrokarbon.| Nama | Rumus Kimia | Entalpi (kkal/mol) |
| Hidrogen | H2 | 0.0 |
| Metana | CH4 | -17.9 |
| Etana | C2H6 | -20.0 |
| Asetilena | C2H2 | +54.2 |
| n-propana | C3H8 | -25.0 |
| n-butana | C4H10 | -30.0 |
| n-pentana | C5H12 | -35.1 |
| n-heksana | C6H14 | -40.0 |
| n-heptana | C7H16 | -44.9 |
| n-oktana | C8H18 | -49.8 |
| n-nonana | C9H20 | -54.8 |
| n-dekana | C10H22 | -59.6 |
| 2-metilpropana (Isobutana) | C4H10 | -32.1 |
| 2,2-dimetilpropana | C6H14 | -40.1 |
| 2-metilbutana (Isopentana) | C5H12 | -36.9 |
| 2,2-dimetilbutana | C6H14 | -44.5 |
| 2-metilpentana (Isoheksana) | C6H14 | -41.8 |
tabel periodik
Tabel Sistem Periodik Unsur Kimia
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
| |
1
| 1
H
| 2
He
| ||||||||||||||||
2
| 3
Li
| 4
Be
| 5
B
| 6
C
| 7
N
| 8
O
| 9
F
| 10
Ne
| ||||||||||
3
| 11
Na
| 12
Mg
| 13
Al
| 14
Si
| 15
P
| 16
S
| 17
Cl
| 18
Ar
| ||||||||||
4
| 19
K
| 20
Ca
| 21
Sc
| 22
Ti
| 23
V
| 24
Cr
| 25
Mn
| 26
Fe
| 27
Co
| 28
Ni
| 29
Cu
| 30
Zn
| 31
Ga
| 32
Ge
| 33
As
| 34
Se
| 35
Br
| 36
Kr
|
5
| 37
Rb
| 38
Sr
| 39
Y
| 40
Zr
| 41
Nb
| 42
Mo
| 43
Tc
| 44
Ru
| 45
Rh
| 46
Pd
| 47
Ag
| 48
Cd
| 49
In
| 50
Sn
| 51
Sb
| 52
Te
| 53
I
| 54
Xe
|
6
| 55
Cs
| 56
Ba
| 57-71 | 72
Hf
| 73
Ta
| 74
W
| 75
Re
| 76
Os
| 77
Ir
| 78
Pt
| 79
Au
| 80
Hg
| 81
Ti
| 82
Pb
| 83
Bi
| 84
Po
| 85
At
| 86
Rn
|
7
| 87
Fr
| 88
Ra
| 89-103 | 104
Rf
| 105
Db
| 106
Sg
| 107
Bh
| 108
Hs
| 109
Mt
| 110
Ds
| 111
Rg
| 112
Uub
| 113
Uut
| 114
Uuq
| 115
Uup
| 116
Uuh
| 117
Uus
| 118
Uuo
|
Lantanoida
| 57
La
| 58
Ce
| 59
Pr
| 60
Nd
| 61
Pm
| 62
Sm
| 63
Eu
| 64
Gd
| 65
Tb
| 66
Dy
| 67
Ho
| 68
E
| 69
Tm
| 70
Yb
| 71
Lu
|
Aktinoida
| 89
Ac
| 90
Th
| 91
Pa
| 92
U
| 93
Np
| 94
Pu
| 95
Am
| 96
Cm
| 97
Bk
| 98
Cf
| 99
Es
| 100
Fm
| 101
Md
| 102
No
| 103
Lr
|
H (gas)
|
Li (padat)
|
Br (cair)
|
Rf (tidak diketahui)
| ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
|
|
| ||||||||
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar